Menumbuhkan Budaya Berorientasi Kinerja pada Organisasi

Apabila kita berkunjung ke kantor suatu organisasi, boleh jadi kita akan menjumpai pernyataan visi, misi, dan nilai-nilai dari organisasi tersebut terpajang pada dinding di area lobi. Pajangan tersebut diharapkan dapat selalu memberikan inspirasi dan motivasi kepada seluruh karyawan tentang kea rah mana organisasi akan menuju (visi), apa alas an keberadaan organisasi ini (misi), serta tuntutan dalam bertindak bagi semua karyawan (nilai-nilai). Elemen-elemen dalam pernyataan nilai- misalnya kerjasama dan integritas – merupakan landasan bagi pembentukan budaya organisasi. Pernyataan nilai sangat beragam dari satu organisasi ke organisasi lainnya, namun untuk mengeksekusi strategi dengan baik diperlukan budaya yang berorientasi pada kinerja.

Budaya yang berorientasi pada kinerja dapat termanifestasi ke dalam berbagai bentuk dan umumnya memiliki korelasi yang kuat pilihan strategi yang diambil oleh suatu perusahaan. Dalam bukunya ‘The Discipline of Market Leader’, Tracey and Wiersema mengatakan bahwa perusahaan yang sukses menjadi pemimpin pasar secara sengaja memilih untuk berfokus kepada salah satu dari tiga pilihan strategi, yakni kepemimpinan produk (product leaderdship), keunggulan operasional (operational excellence) dan kedekatan dengan pelanggan (customer intimacy). Dengan demikian, budaya yang perlu ditumbuhkan semestinya selaras dengan pilihan strategi yang diambil.

Sumber : Kompas, Minggu 18 Juli 2010